sedih
banget hari ini. seseorang itu telah mengembalikan ingatan gue kepada masa lalu
yang bener-bener udah gue kubur dan nggak pengen gue inget-inget lagi. gue
pernah cerita tentang masa lalu gue yang begitu menyakitkan bagi gue kepada
seseorang ini. masa lalu gue tetang rasa sakit gue kepada seseorang yang
teramat gue cintai dan dia membuat gue jadi seperti ini. Gue nggak tau darimana
ia bisa cerita atau berkata seperti itu. yang gue tau hanya cerita itu telah
membangkitkan kenangan masa lalu yang bener-bener bikin gue sakit untuk yang
kedua kalinya.
Dulu gue pernah ngerasain yang namanya
nggak dianggep sama orang yang bener-bener gue sayangi dan gue cintai. Gue
sekolah selama ini, sampe sekarang gue udah SMA dan keadaan tetep aja nggak
berubah keadaannya. Apakah ini Cuma perasaanku atau memeang benar adanya gue
nggak tau.
Gue hanya tau kalau selama ini
perlakuan mereka sebenernya bikin sakit hati gue. Gue ngerasa dibedain sama
adik gue. Gue selama ini nggak pernah ditanya gimana sekolah gue, nilai-nilai
gue dan semua yang berkenaan dengan gue. Mereka nggak pernah tanyaan itu semua,
kawan. Gue ngerasa selama ini gue berusaha buat ngedapet nilai yang bagus buat
ngebahagiain mereka tuh sisa-sia. Mereka nggak pernah yang namanya nanyain
gimana hasil ulangan gue, nilai mid gue, atau semesteran gue. Mereka Cuma
peduli sama adik gue. Hati gue sakit banget, kawan.
Ditambah lagi saat gue mau penjurusan.
Mereka bener-bener nggak pernah peduli sama yang namanya penjurusan gue. Mereka
Cuma terserah gue aja mana jurusan yang gue pengenni tanpa ada pertimbangan
dari mereka. padahal gue penegn banget denger komentar mereka buat jurusan yang
nantinya akan gue pilih.tapi apa? Kemyataan mereka malah hanya bilang terserah.
Dan itu bagiku sangat menyedihkan. Gue nggak punya semangat lagi, udah putus
harapan.
Diasaat
temen-temen ge mendapatkan motivasi atau pertimbangn dari orang tua, gue hanya
bisa mempertimbangkan itu sendiri. gue hanya bisa memandang kertas penjurusan
dan entah aku akan menjadi apa kelak suatu hari nanti. Walau sebenernya gue
udah punya kemanatapan tersendiri buat ngambil salah satu jurusan.
Dan semua itu teringat kembali pada hari ini. membuat mood
ku turun drastis. Air mata menetes tiap ku ingat kata-kata itu. mata ini
memerah tiap ku teringat akan masa lalu yang menyedihkan ini. aku sudah
berusaha melupakan dan kini msa lalu itu bangkit lagi.
Banyak hal yang
bikin gue sedih hari ini. entah apa yang menjadikan aku dan dia seorang yang
pernah aku ceritain ini berubah. Dia seolah menjauh dari aku, menarik diri dan
terkesan nggak mau kenal lagi sama aku. Entah itulah yang aku rasakan. Dibuat
galau olehnya.
Mungkin ini
semua salahku. Aku yang membuatnya marah kepadaku. Aku yang membuatnya benci
sekaligus badmood sama aku. Ya. Itu semua salahku. Aku yang tak tau
berterimakasih kepadanya. Yang nggak sopan kepadanya. Dan nggak ngehargai dia
sebagai guru. Ya salah gue yang pernah cerita apapun kepadanya. Salah gue
ketika gue nggak dengerin dia dan ninggalin pembicaraan itu. waktu itu. dan
kata-kata gue yang mungkin sering nyakitin hati dia. Gue ngerti kok. Kesalahan
terbesar gue, gue nggak pernah minta maaf sama dia. Mungkin itu yang bikin dia
makin sebel dan benci sama gue. Gue ngerti itu. dan gue nggak bisa berbuat
apa-apa. Gue terlalu munafik untuk berkata maaf. Dan gue terlalu gengsi untuk
mengakui kesalahan. Mungkinkan itu semua yang aku lakukan itu salah?
Memang aku
pernah membicarakan hal buruknya kepada seseorang. Dan mungkin dia
merasakannya. Dan itulah yang bikin dia benci terhadapku. Aku akan mencoba
menerima dia sebagai seseorang yang benci kepadaku. Ya. Mungkin itulah yang
terbaik.
Ada sesuatu hal
yang mungkin aku pendam selama ini. entah perasaan apa yang ada pada diriku
terhadapnya. Mungkinkah suka atau mungkinkah ngefans karena perangainya yang
sangat berwibawa dan pandai mencairkan suasana. Sososk guru yang bener-bener
bisa bikin gue mungkin jatuh hati kepadanya. Ya, mungkin itulah yang gue
rasakan waktu itu kepadanya. Tapi.. rasa itu harus pupus. Ketika ku akan
melihat kenyataan bahwa dia bukan siapa-siapa bagiku. Dia telah dahulu
membenciku. Bahkan melihatku pun enggan,. Begitu besarkah kebencianmu kepadaku?
Sehingga kau palingkan muka di hadapnku?
Maaf. Aku hanya bisa berkata maaf secara tersurat. Karena aku
terlalu takut untuk mengatakan maaf kepadamu.
Trimakasih atas semua jasamu. Akan ku coba untuk melupakannmu
meski telah ada seseorang yang benar-benar bisa mengerti aku dan mengisi
hatiku.
Semakin lama ku memendam kasih ini, maka semakin besar luka
yang akan tergores. Lebih baik ku pergi dari hadapanmu. Dan beranjak dari
tempat ini dan berjalan kemanapun kakiku kan melangkah. Mencari persinggahan
yang bisa untuk beristirahat, barangkali tuk sejenak, atau bahkan tuk selamnya?
Entah aku tak tau. Hanya ALLAH SWT yang tau itu semua,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar